BAB
IV
ANALISA
WILAYAH PERENCANAAN
4.1 Analisa Kemampuan
Lahan
Sesuai dengan
kebijakan Kota Mataram yang telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang wilayah
Kota Mataram tahun 2006-2016, maka Kelurahan Ampenan Tengah yang terletak di wilayah Kecamatan Ampenan telah ditentukan secara
umum akan dikembangkan untuk pengembangan pemukiman. Berdasarkan Kebijakan yang
telah ditentukan tersebut maka dapat diketahui bahwa untuk tahun-tahun
kedepannya wilayah Kelurahan Ampenan Tengah harus di orientasikan untuk
pengembangan dan pembangunan pemukiman bagi penduduk, mengingat jumlah penduduk
di wilayah ini memiliki pertumbuhan yang cukup signifikan sehingga secara
otomatis `penduduk-penduduk
tersebut memerlukan tempat tinggal rumah sehingga membentuk pemukiman.
Penentuan wilayah Kelurahan Ampenan
Tengah juga diperuntukkan bagi pengembangan kegiatan
perniagaaan. Merupakan
kebijakan yang perlu untuk diperhatikan dalam kegiatan pengembangan dan perencanaan
kedepannya harus mampu mengintegrasikan antara pengembangan pemukiman.Sehingga
peruntukan lahan tersebut dapat saling memberi dampak yang positif.
Untuk dapat
mengetahui mengenai analisa kebijakan pembangunan untuk wilayah kelurahan Ampenan Tengah maka
dapat dilihat pada analisa dibawah ini:
Tabel4.1
Analisa
Akselarasi Kebijakan
Kebijakan RTRW Provinsi
|
Kebijakan RTRW Kota Mataram
|
Akselerasi dan Kedudukan Wilayah Perencanaan
|
|
A.
Pusat Kegiatan Nasional ( PKN ) Mataram
·
Pembangunan islamik center
dan Land Mark Kota lainnya.
·
Pengembangann sarana dan
prasarana angkutan penumpang
·
Pengembangan pasar induk
Regional dan pasar Agro antar Provinsi.
|
A. Peningkatan
Kualitas, Kuantitas Pelayanan Kota Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Secara
Merata dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan mengembangkan
sektor-sektor yang memiliki nilai pertumbuhan cepat.
Strategi
Pengembangan Struktur Ruang Kota:
• Membangun pusat kegiatan sesuai dengan fungsi
kawasan;
• Merelokasi kegiatan yang tidak sesuai dengan
fungsi kawasan;
• Membangun harmonisasi antar fungsi pemanfaatan ruang;
•
Membatasi IMB, pengaturan PBB, serta konvensasi
lahan untuk kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan;
|
A.
Sesuai dengan kebijakan Kota
Mataram yang telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang wilayah Kota Mataram
tahun 2006-2016, maka Kelurahan Ampenan Tengah yang terletak di wilayah
Kecamatan Ampenan telah ditentukan secara umum akan dikembangkan untuk
pengembangan pemukiman.
B.
Selain itu pengembangan
perdagangan diwilayah tersebut juga harus dapat dilakukan dengan baik
mengingat lokasi wilayah Ampenan Tengah yang berada di sepanjang jalan arteri
primer namun pengembangan perdagangan tersebut harus mampu mendukung kegiatan
perekonomian bagi penduduk wilayahnya.
|
|
Sumber : hasil analisa
Analisa
kebijakan yang terdapat di wilayah Kelurahan Ampenan Tengah berdasarkan
fungsinya dalam ruang lingkup internal
secara lebih rinci akan di jelasklan pada tabel berikut ini:
Tabel
4.2
Analisa
kebijakan internal wilayah kelurahan Ampenan
Tengah
No
|
Fungsi Kota
|
Kegiatan
|
Fasilitas
|
Sarana/
Prasarana
|
Kriteria lokasi
|
1
|
Fungsi Internal
Pengembangan
pemukiman penduduk
|
Penataan
bangunan-bangunan pemukiman penduduk
|
Perumahan-perumahan yang
sebagian besar merupakan rumah semi permanen
|
Fasilitassosial
Pendidikan
Kesehatan
Utilitas
|
Merupakan
wilayah dengan pemukiman yang padat yang masih kurang dalam penataan
lingkungannya
|
2
|
Kegiatan
industri perbengkelan
|
Pengembangan
usaha kecil menengah dalam bidang industri rumah tangga
|
Industri
perbengkelan las, besi dan industri pengelolan ikan kering
|
Aksesibilitas
Utilitas
|
Wilayah
yang mempunyai SDM pengelola kegiatan industri yang cukup baik
|
3
|
Kegiatan
peternakan
|
Usaha
pengembangan ternak besar
|
Tempat
pembuatan kandang untuk ternak sapid an kuda
|
Fasilitas
tempat untuk peternakan yang memadai
|
Wilayahyang
strategis untuk kegiatan peternakan
|
Sumber : hasil analisa
4.2 Analisa Fisik Dasar ( klimatologi, hidrologi,
geologi, topografi )
Fisik dasar merupakan keadaan fisik
suatu wilayah yang sudah ada secara alami yang dapat mempengaruhi
kegiatan-kegiatan pembangunan yang akan dilakukan. Kondisi fisik dasar
merupakan elemen yang penting yang harus selalu diperhatikan dalam setiap
kegiatan pembangunan karena semua pembangunan wilayah akan bergantung pada
kondisi fisik dasarnya untuk mendapatkan hasil perencanaan yang baik,
bermanfaat, berkelanjutan maupun berwawasan lingkungan.
Unsur-unsur
fisik dasar wilayah Kelurahan Ampenan Tengah sangat beragam yang Merupakan
hal-hal yang menyangkut geografis kawasan dan akan menentukan jenis serta pola
penggunaannya. Termasuk di dalam aspek ini adalah
Ø Kondisi perairan, yaitu jenis (laut,
sungai, dst), dimensi dan konfigurasi, pasang-surut,serta kualaitas airnya.
Ø Kondis lahan, yaitu ukuran,
konfigurasi, daya dukung tanah.
Ø Iklim, yaitu menyangkut jenis musim,
temperatur, angin, serta curah hujan.
Aspek ini juga sangat
memberikan pengaruh terhadap kegiatan pembangunan baik mulai dari rencana
pembangunan sampai pada rancangan tata bangunan dan lingkungan.
4.2.1
Klimatologi
Melihat data-data terkait kondisi
klimatologi dari wilayah Kelurahan Ampenan Tengah yang telah dijelaskan pada
bab2,maka untuk semua kegiatan pembangunannya harus selalu
memperhatikanklimatologinya.Melihat kondisi temperatur, kelembaban, penyinaran
matahari, kecepatan angin curah hujan maupun tekanan udaranya, maka
pembangunan-pembangunan yang akan dilakukan hendaknya lebih mengembangkan Ruang
Terbuka Hijau (RTH) yang dapat mempunyai multifungsi dalam menghadapi kondisi
klimatologi.Misalnya sebagai pencegah terjadinya kenaikan suhu/temperatur,
penahan terpaan angin, menciptakan kesejukan, menghalangipenyinaran matahari yang
berlebihan dan sebagainya.Melalui pengembangan Ruang terbuka Hijau dilakukan
maka, segala kemungkinan kerusakan yang akan ditimbulkan oleh iklim dan cuaca,
dapat dihindari ataupun diminimalisir.
4.2.2
Topografi
Kondisi Topografi yang terdapat di
wilayah Kelurahan Ampenan Tengah sebagian besar merupakan topografi dengan
karakteristik datar. Selain itu juga tingkat kemiringan lahan yang terdapat di
wilayah Kelurahan Ampenan Tengah termasuk wilayah yang datar. Melihat data-data
kondisi topografi wilayah kelurahan Ampenan Tengah yang masuk dalam kategori
datar tersebut, maka di wilayah tersebut dapat dilakukan semua kegiatan
pembangunan baik untuk kegiatan budidaya maupun untuk kegiatan kawasan lindung,
maupun utnuk kegiatan lindung. Keuntungan dari topografi wilayah yang datar
adalah dapat dengan mudah untuk penempatan pembangunan sehingga dapat lebih
efektif serta keamanan pembangunan tersebut sangat baik.
Berdasarkan
Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang klasifiskasi topografi suatu wilayah,
maka terdapat beberapa kalsifiskasi yang ditentukan berdasarkan kemiringan
lahan yang ada:
Table 4.3
Kelas Kelerengan
No
|
Kelas lereng
|
Lereng
|
|
1
|
I
|
0% - 8%
|
( datar )
|
2
|
II
|
8% - 15%
|
( landai )
|
3
|
III
|
15% - 25%
|
( agak curam )
|
4
|
IV
|
25% - 45%
|
( curam )
|
5
|
V
|
45% atau lebih
|
( sangat curam )
|
Adapun
perhitungan tingkat kemiringan lahan/elevasi ropografi di wilayah Kelurahan Ampenan
Tengah adalah sebagai berikut:
1.
=
= 0,026 %
2.
=
=
0,009 %
3.
=
= 0,014 %
4.
=
= 0,006
5.
=
= 0,010
Tabel 4.4
Perhitungan Elevasi Lahan Kelurahan Ampenan Tengah
No
|
Titik
elevasi
|
Jarak
antar elevasi
|
Skala
|
Kelerengan
(%)
|
Klasifikasi
|
1
|
1,5
|
0,8
|
1 : 7,000
|
0,026
|
Datar
|
2
|
2,1
|
0,9
|
0,009
|
Datar
|
|
3
|
2,8
|
0,7
|
0,014
|
Datar
|
|
4
|
3,1
|
0,7
|
0,006
|
Datar
|
|
5
|
3,6
|
0,7
|
0,010
|
Datar
|
Sumber : hasil analisa
Tabel Perhitungan Elevasi Lahan Kelurahan Ampenan
Tengah
No
|
Titik
elevasi
|
Jarak
antar elevasi
|
Skala
|
Kelerengan
(%)
|
Klasifikasi
|
1
|
1,5
|
0,8
|
1 : 7,000
|
0,026
|
Datar
|
2,1
|
0,9
|
0,009
|
Datar
|
||
2,8
|
0,7
|
0,014
|
Datar
|
||
2
|
1,5
|
0,8
|
0,026
|
Datar
|
|
2,1
|
0,9
|
0,009
|
Datar
|
||
2,8
|
0,7
|
0,014
|
Datar
|
||
3,1
|
0,7
|
0,006
|
Datar
|
||
3,6
|
0,7
|
0,010
|
Datar
|
||
3
|
3,1
|
0,7
|
0,006
|
Datar
|
|
3,6
|
0,7
|
0,010
|
Datar
|
||
4
|
1,5
|
0,8
|
0,026
|
Datar
|
|
2,1
|
0,9
|
0,009
|
Datar
|
||
2,8
|
0,7
|
0,014
|
Datar
|
||
3,1
|
0,7
|
0,006
|
Datar
|
||
3,6
|
0,7
|
0,010
|
Datar
|
||
5
|
1,5
|
0,8
|
0,026
|
Datar
|
|
2,1
|
0,9
|
0,009
|
Datar
|
||
2,8
|
0,7
|
0,014
|
Datar
|
||
3,1
|
0,7
|
0,006
|
Datar
|
||
3,6
|
0,7
|
0,010
|
Datar
|
Sumber : hasil analisa
Berdasarkan topografi bahwa sebagian bessar
kemiringan lereng/ topografi pada kawawsan prioritas bersifat datar dengan
ketinggian 0 -2 mdl. Dimana untuk kemiringan totografi yang bersifat datar dan
bergelobang rata – rata penggunaan lahannya untuk permukiman penduduk
4.2.3
Hidrologi
Wilayah Kelurahan Ampenan Tengah
merupakan wilayah yang sudah secara merata dapat terlayani oleh PDAM dengan
jumlah pengguna PDAM yaitu sebanyak 900 rumah tangga. Selain itu untuk system
drainase yang terdapat di wilayah tersebut terdata dua jenis drainase utama
yang melewati wilayah yaitu saluran drainase primer yang terdapat di sepanjang
jalan utama Kelurahan serta saluran irigasi yang yang melewati bagian timur
wilayah dengan sumber dan saluran akhirnya yaitu di lingkungan telaga mas.
Melihat kondisi hidrologi wilayah
kelurahan tersebut, maka untuk kondisi
Hidrologinya sudah dapat dikatakan cukup baik karena system drainase yang ada
meruapakn system drainase utama yang mampu menyalurkan air dengan jumlah yang
besar sehingga potensi untuk terjadinya genangan pada wilayah Kelurahan ini
dapat diminimalisir. Selain itu dapat dilihat juga mengenai sistem irigasi yang ada yang sangat
berpotensi untuk system pengairan namun pada wilayah Kelurahan ini tidak
terdapat satupun lahan yang digunakan untuk persawahan maupun perkebunan,
sehingga secara otomatis system pengairan di wilayah ini tidak perlu untuk
dikembangkan secara terpadu.
Tabel 4.5
Analisa Fisik Dasar
No
|
Aspek Analisa
|
Kondisi
|
Dampak
|
Arahan Penanganan
|
1
|
KLIMATOLOGI
|
Iklim yang ada dikelurahan Ampenan Tengah hampir sama
dengan kelurahan yang ada di kecamatan
mataram yang beriklim tropis
|
ü Curah yang tinggi mengakibatkan air laut meluap ke daerah
permukiman
|
ü Pembangunan batas pada
pinggiran pantai sehingga air tidak masuk permukiman
|
2
|
HIDROLOGI
|
PDAM
|
ü Sudah adanya fasilitas air bersih pada kelurahan Ampenan Tengah
ü Masih rendahnya penggunaan air dari PDAM
|
ü Adanya ketersediaan air yang cukup untuk kelurahan Ampenan Tengah
ü
Memberikan kemudahan untuk
pemas`angan PDAM baru
|
3
|
GEOLOGI
|
Kedalaman efektifitas tanah sebagian besar dibawah
25 cm, sisanya dengan kedalaman 25-50cm
|
ü Jenis
tanah alluvial dan tingkat kesuburan tinggi
|
ü
Dengan suburnya tanah mampu
meningkatkan produksi pertanian yang ada
|
4.3 Analisa Tata Ruang
Analisa Tata Ruang pada kelurahan Ampenan Tengah dilakukan
dengan dua analisa yaitu, Analisa Pola Runag Kawasan Lindung dan Analisa Pola
Ruang Kawasan Budidaya. Adapun analisanya dapat dilihat pada uraian di bawah ini
:
4.3.1
Analisa Struktur Ruang
Melihat penempatan struktur ruang
wilayah Kota Mataram sesuai dengan Rencana Tata Ruangnya, maka untuk wilayah
Kelurahan Ampenan Tengah ditentukan
pada tingkat orde I sebagai salah satu wilayah untuk permukiman.
Untuk dapat mengetahui tentang Analisa
Strukutr Ruang Wilayah Kelurahan Ampenan
Tengah, maka dapat dilihat pada penjelasan
tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Hirarki dan Fungsi Kota di Kota Mataram
No
|
Kelurahan
|
Hirarki
|
Fungsi Tata
Ruang
|
|||||||
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
G
|
H
|
|||
1
|
Mataram Barat
|
I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Pejanggik
|
I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Cakranegara Barat
|
I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Sapta Marga
|
I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Ampenan Tengah
|
I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Cakranegara Timur
|
I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Abian Tubuh Baru
|
I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Dasan Agung Baru
|
I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Dayan Peken
|
I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Gomong
|
I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
11
|
Cilinaya
|
I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
12
|
Monjok Timur
|
I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
13
|
Bertais
|
I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
14
|
Taman Sari
|
I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
15
|
Punia
|
I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
16
|
Dasan Agung
|
I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
17
|
Mataram Timur
|
I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
18
|
Babakan
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
19
|
Monjok Barat
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
20
|
Ampenan Tengah
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
21
|
Pagesangan Barat
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
22
|
Kebon Sari
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
23
|
Mayura
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
24
|
Pagesangan Tengah
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
25
|
Banjar
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
26
|
Pagesangan Timur
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
27
|
Ampenan Selatan
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
28
|
Cakranegara Selatan Baru
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
29
|
Pejarakan Karya
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
30
|
Karang Pule
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
31
|
Cakranegara Selatan
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
32
|
Tanjung Karang Permai
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
33
|
Cakra Utara
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
34
|
Mandalika
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
35
|
Sayang-sayang
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
36
|
Rembiga
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
37
|
Karang Baru
|
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
38
|
Kekalik Jaya
|
III
|
|
|
|
|
|
|
|
|
39
|
Tanjung Karang
|
III
|
|
|
|
|
|
|
|
|
40
|
Monjok
|
III
|
|
|
|
|
|
|
|
|
41
|
Karang Taliwang
|
III
|
|
|
|
|
|
|
|
|
42
|
Dasan Cemen
|
III
|
|
|
|
|
|
|
|
|
43
|
Pejeruk
|
III
|
|
|
|
|
|
|
|
|
44
|
Pagutan
|
III
|
|
|
|
|
|
|
|
|
45
|
Turida
|
III
|
|
|
|
|
|
|
|
|
46
|
Pagutan Barat
|
III
|
|
|
|
|
|
|
|
|
47
|
Ampenan Utara
|
III
|
|
|
|
|
|
|
|
|
48
|
Selagalas
|
III
|
|
|
|
|
|
|
|
|
49
|
Jempong Baru
|
III
|
|
|
|
|
|
|
|
|
50
|
Pagutan Timur
|
III
|
|
|
|
|
|
|
|
|
K Keterangan
|
A
= Perumahan
|
D = Koleksi dan Distribusi Interregional
|
G
= Pendidikan
|
|
B = Pemerintahan Prov/Kota/Kelurahan
|
E = Koleksi dan Distribusi Intarregional
|
H
= Pariwisata/Industri
|
|
C
= Perdagangan/ Jasa
|
F = Koleksi dan DistribusiLokal
|
|
Sesuai dengan Rencana Struktur Ruang Kota Mataram
yang dimuat dalam RTRW Kota Mataram 2010-2030, maka untuk wiilayah Kelurahan Ampenan Tengah telah ditetapkan sebagai wilaayah dengan tingkat hierarki I (satu).
Hal ini tentunya mengakibatkan fungsi pelayanan
Kelurahan Ampenan Tengah
sangat penting dalam memberi pelayanan bagi wilayah-wilayah lainnya. Fungsi
pelayanan wilayah Kelurahan Ampenan Tengah
itu sendiri juga telah ditetapkan yaitu untuk perumahan, perdagangan & jasa, Koleksi dan Distribusi Intarregional, Koleksi dan Distribusi Lokal, Pariwisata/Industri.
4.3.2 Analisa Pola Ruang
Analisa pola ruang adalah analisa
mengenai pola pemanfaatan ruang
yang terdapat pada suatu wilayah yang terdiri dari analisa analisa ruan kawasan
lindung dan analisa kawasan budidaya.
Analisa ini berfungsi untuk mengetahui bagaimana bentuk dan penggunaan lahan
yang terdapat diwilayah tersebut. Dalam pentusunan laporan perencanaan tapak
ini juga dilakukan analisa Pola Ruang agar dapat dilakukan perencanaan yang
tepat dalam rencana pola Ruang.
v kawasan Lindung
Kawasan lindung terbagi menjadi beberapa
jenis yaitu kawasan hutan lindung, kawasan yang memberi perlindungan kawasan
bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam, kawasan
pelestarian alam, kawasan cagar budaya, dan kawasan rawan bencana.
Kawasaan-kawasan tersebut erupakan kawasan yang mutlak hanya diperuntukkan bagi
fungsinya, tidak dapat digunakan untuk kegiatan lainnya karena dapat merusak
kawasan tersebut serta dapat berimbas pada kawasan lainnya dan bagi kehidupan
mahluk hidup.
Di Wilayah kelurahan
Ampenan Tengah memilki kawasan Lindung yaitu antara lain :
a.
Kawasan rawan bencana terdapat
diwilayah lingkungan Ampenan Tengah utara, dengan potensi bencana terjadinya
abrasi sekitar wilayah pesisir pantai
Melihat kawasan lindung yang terdapat di
kelurahan Ampenan Tengah maka dapat dilakukan identifikasi serta analisa yaitu
:
Kawasan rawan bencana yang tersebar diwilayah
kelurahan Ampenan Tengah yaitu lingkungan Ampenan Tengah utara merupakan titik
lokasi yang berpotensi untuk bencana
terjadinya abrasi. Oleh karena itu lokasi tersebut perlu dilakukan analisa yang
akurat sehingga dapat dilakukan perencanaan yang tepat agar tidak menimbulkan
bahaya yang tinggi bagi wilayah sekitarnya. Jika dilihat dari data-data yang
ada mengenai lokasi bencana tersebut maka lokasi tersebut dapat dikategorikan
dalam bencana kelas menengah sehingga lokasi-lokasi tersebut saangat berbahaya
apabila muncul bencana tersebut. Maka dari itu di lokasi tersebut tidak
diperbolehkan untuk dilakukan segala kegiatan pembangunan.
v Kawasan Budidaya
Analisa kawasan Budidaya merupakan
analisa yang membahas tentang kawasan suatu wilayah yang dapat di budidayakan
dan dikembangkan sesuai dengan perencanaan yang akan dilakukan. Berbagai
kawasan budidaya yang akan di analisa antara lain kawasan hutan produksi,
kawasan pertanian, kawasan perkebunan, kawasan perikanan, kawasan industri,
kawasan pariwisata, dan kawasan pemukiman.
Analisa kawasan budidaya tersebut
digunakan untuk mengetahui kawasan-kawasan mana yang tepat dan cocok untuk
peruntukkan lahan yang akan dikembangkan. Untuk lebih jelasnya maka dapat
dilihat pada penjelasan berikut ini :
Ø Analisa Kawasan Pertanian
Kawasan Pertanian merupakan kawasan yang
menjadi kegiatan pokok dalam penggerak perekonomian wilayah kelurahan Ampenan
Tengah, kawasan pertanian yang terdapat di wilayah kelurahan Ampenan Tengah
terdapat di lingkungan Ampenan Tengah utara. Kawasan pertanian yang ada telah digunakan untuk kegiatan pertanian
dengan jenis komoditi padi dan kelapa. Lahan-lahan pertanian tersebut terluas
terdapat di wilayahlingkungan Ampenan Tengah utara yang memiliki lahan yang
relative produktif namun masalah yang ada adalah masalah system pengairan
sehingga umumnya lahan pertaniannya merupakan pertanian dengan system tadah
hujan. Wilayah pertanian lingkungan Ampenan Tengah utara tersebut tersebar di
wilayah tersebar di bagian tengah bagian utara.
Ø Analisa Kawasan Perikanan
Kawasan perikanan merupakan kawasan yang
umumnya terdapat di sepanjang pantai dan wilayah laut. Penyebaran kawasan
perikanan yang terdapat di Wilayah kelurahan Ampenan Tengah yaitu terdapat di
lingkungan Ampenan Tengah utara. wilayah tersebut memiliki lahan perikanan yang produktif baik berupa lahan
tambak maupun lahan untuk kegiatan Keramba.
Ø Analisa kawasan pemukiman
Kawasan pemukiman di wilayah kelurahan
Ampenan Tengah tersebar di hampir di seluruh wilayahnya. Karena pemukiman
merupakan tempat tinggal bagi penduduk, karena jumlah penduduk pada setiap
tahun jumlah penduduk akan bertambah mak jumlah pemukiman juga akan semakinbertambah
sehingga luas kawasan yang digunakan untuk pemukiman akan semakin luas.
4.4 Analisa
Kesesuaian Lahan
Tabel
Analisa Kesesuaian Lahan Kelurahan
Ampenan Tengah
Parameter
|
Penggunaan
Lahan
|
Kondisi
lahan
|
Harkat
Kelas x
Bobot
|
Jumlah
harkat
|
Kelerangan
|
Permukiman
|
20
|
1 x 20
|
20
|
Jenis Tanah
|
Alluvial
|
1 x 15
|
15
|
|
Curah hujan
|
20,7 mm
|
3 x 10
|
30
|
|
Total
|
65
|
|||
Parameter
|
Penggunaan
Lahan
|
Kondisi
lahan
|
Harkat
Kelas x
Bobot
|
Jumlah
harkat
|
Kelerangan
|
Perdagangan
dan Jasa
|
20
|
1 x 20
|
20
|
Jenis Tanah
|
Alluvial
|
1 x 15
|
15
|
|
Curah hujan
|
20,7 mm
|
3 x 10
|
30
|
|
Total
|
65
|
Sesuai dengan Rencana Struktur Ruang Kota Mataram
yang dimuat dalam RTRW Kota Mataram 2010-2030, maka untuk wiilayah Kelurahan Ampenan Tengah telah ditetapkan sebagai wilaayah dengan tingkat hierarki I (satu).
Hal ini tentunya mengakibatkan fungsi pelayanan
Kelurahan Ampenan Tengah
sangat penting dalam memberi pelayanan bagi wilayah-wilayah lainnya. Fungsi
pelayanan wilayah Kelurahan Ampenan Tengah
itu sendiri juga telah ditetapkan yaitu untuk perumahan, perdagangan & jasa, Koleksi dan Distribusi Intarregional, Koleksi dan Distribusi Lokal, Pariwisata/Industri.
4.5 Analisa
Swot
Wilayah
internal
|
||
Kekuatan
/ (Strength)
|
Kelemahan (Weakness)
|
|
1.
Keindahan alam pantai
2.
Keberadaan Pantai sebagai
daya tarik wisata
3.
Potensi laut yang bisa
dikembangkan menjadi wisata bahari
4.
Pusat
perdagangan dan jasa di kawasan Ampenan
|
1.
kurangnya SDM yang memahami
tentang kepariwisataan
2.
kurangnya pemahaman
masyarakat tentang pentingnya pengembangan pariwisat
3.
belum optimalnya pemanfaatan
beragam potensi pariwisata yang ada
|
Wilayah
Eksternal
|
|
Peluang (Opportunity)
|
Ancaman (Threat)
|
1.
Adanya keinginan Pemerintah
Daerah untuk Pengembangan kawasan wisata Pantai
2.
Adanya kemajuan informasi
teknologi
3.
Adanya akses ke kawasan
wisata Pantai
4.
Adanya kerjasama antara
pemerintah Daerah dengan Pihak ketiga untuk promosi pariwisata.
|
1.
Bahaya
adanya abrasi pantai
2.
kawasan
permukiman yang terlalu padat
3.
adanya kecendrungan
masyarakat untuk menjual lahan
4.
minimnya
lahan kosong yang ada di kelurahan ampenan tengah
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar