Home

Senin, 26 Januari 2015

ANALISA WILAYAH PERENCANAAN DALAM GEOLOGI TATA LINGKUNGAN

BAB IV
ANALISA WILAYAH PERENCANAAN

4.1  Analisa Kemampuan Lahan
Sesuai dengan kebijakan Kota Mataram yang telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang wilayah Kota Mataram tahun 2006-2016, maka Kelurahan Ampenan Tengah yang terletak di wilayah Kecamatan Ampenan telah ditentukan secara umum akan dikembangkan untuk pengembangan pemukiman. Berdasarkan Kebijakan yang telah ditentukan tersebut maka dapat diketahui bahwa untuk tahun-tahun kedepannya wilayah Kelurahan Ampenan Tengah harus di orientasikan untuk pengembangan dan pembangunan pemukiman bagi penduduk, mengingat jumlah penduduk di wilayah ini memiliki pertumbuhan yang cukup signifikan sehingga secara otomatis `penduduk-penduduk tersebut memerlukan tempat tinggal rumah sehingga membentuk pemukiman.

Penentuan wilayah Kelurahan Ampenan Tengah juga diperuntukkan bagi pengembangan kegiatan perniagaaan. Merupakan kebijakan yang perlu untuk diperhatikan dalam kegiatan pengembangan dan perencanaan kedepannya harus mampu mengintegrasikan antara pengembangan pemukiman.Sehingga peruntukan lahan tersebut dapat saling memberi dampak yang positif.
Untuk dapat mengetahui mengenai analisa kebijakan pembangunan  untuk wilayah kelurahan Ampenan Tengah maka dapat dilihat pada analisa dibawah ini:

Tabel4.1
Analisa Akselarasi Kebijakan
Kebijakan RTRW Provinsi
Kebijakan RTRW Kota Mataram
Akselerasi dan Kedudukan Wilayah Perencanaan

A.    Pusat Kegiatan Nasional   ( PKN ) Mataram
·         Pembangunan islamik center dan Land Mark Kota lainnya.
·         Pengembangann sarana dan prasarana angkutan penumpang
·         Pengembangan pasar induk Regional dan pasar Agro antar Provinsi.

A. Peningkatan Kualitas, Kuantitas Pelayanan Kota Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Secara Merata dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan mengembangkan sektor-sektor yang memiliki nilai pertumbuhan cepat.
Strategi Pengembangan Struktur Ruang Kota:
       Membangun pusat kegiatan sesuai dengan fungsi kawasan;
       Merelokasi kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan;
       Membangun harmonisasi antar fungsi pemanfaatan ruang;
        Membatasi IMB, pengaturan PBB, serta konvensasi lahan untuk kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan;
A.    Sesuai dengan kebijakan Kota Mataram yang telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang wilayah Kota Mataram tahun 2006-2016, maka Kelurahan Ampenan Tengah yang terletak di wilayah Kecamatan Ampenan telah ditentukan secara umum akan dikembangkan untuk pengembangan pemukiman.
B.     Selain itu pengembangan perdagangan diwilayah tersebut juga harus dapat dilakukan dengan baik mengingat lokasi wilayah Ampenan Tengah yang berada di sepanjang jalan arteri primer namun pengembangan perdagangan tersebut harus mampu mendukung kegiatan perekonomian bagi penduduk wilayahnya.





Sumber : hasil analisa
Analisa kebijakan yang terdapat di wilayah Kelurahan Ampenan Tengah berdasarkan fungsinya dalam ruang lingkup  internal secara lebih rinci akan di jelasklan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Analisa kebijakan internal  wilayah kelurahan Ampenan Tengah
No
Fungsi Kota
Kegiatan
Fasilitas
Sarana/
Prasarana
Kriteria lokasi
1
Fungsi Internal
Pengembangan pemukiman penduduk
Penataan bangunan-bangunan pemukiman penduduk
Perumahan-perumahan yang sebagian besar merupakan rumah semi permanen
Fasilitassosial
Pendidikan
Kesehatan Utilitas
Merupakan wilayah dengan pemukiman yang padat yang masih kurang dalam penataan lingkungannya
2
Kegiatan industri perbengkelan
Pengembangan usaha kecil menengah dalam bidang industri rumah tangga

Industri perbengkelan las, besi dan industri pengelolan ikan kering
Aksesibilitas
Utilitas
Wilayah yang mempunyai SDM pengelola kegiatan industri yang cukup baik
3
Kegiatan peternakan
Usaha pengembangan ternak besar
Tempat pembuatan kandang untuk ternak sapid an kuda
Fasilitas tempat untuk peternakan yang memadai
Wilayahyang strategis untuk kegiatan peternakan
Sumber : hasil analisa
4.2   Analisa Fisik Dasar ( klimatologi, hidrologi, geologi, topografi )
Fisik dasar merupakan keadaan fisik suatu wilayah yang sudah ada secara alami yang dapat mempengaruhi kegiatan-kegiatan pembangunan yang akan dilakukan. Kondisi fisik dasar merupakan elemen yang penting yang harus selalu diperhatikan dalam setiap kegiatan pembangunan karena semua pembangunan wilayah akan bergantung pada kondisi fisik dasarnya untuk mendapatkan hasil perencanaan yang baik, bermanfaat, berkelanjutan maupun berwawasan lingkungan.
Unsur-unsur fisik dasar wilayah Kelurahan Ampenan Tengah sangat beragam yang Merupakan hal-hal yang menyangkut geografis kawasan dan akan menentukan jenis serta pola penggunaannya. Termasuk di dalam aspek ini adalah
Ø  Kondisi perairan, yaitu jenis (laut, sungai, dst), dimensi dan konfigurasi, pasang-surut,serta kualaitas airnya.
Ø  Kondis lahan, yaitu ukuran, konfigurasi, daya dukung tanah.
Ø  Iklim, yaitu menyangkut jenis musim, temperatur, angin, serta curah hujan.
      Aspek ini juga sangat memberikan pengaruh terhadap kegiatan pembangunan baik mulai dari rencana pembangunan sampai pada rancangan tata bangunan dan lingkungan.


4.2.1   Klimatologi
Melihat data-data terkait kondisi klimatologi dari wilayah Kelurahan Ampenan Tengah yang telah dijelaskan pada bab2,maka untuk semua kegiatan pembangunannya harus selalu memperhatikanklimatologinya.Melihat kondisi temperatur, kelembaban, penyinaran matahari, kecepatan angin curah hujan maupun tekanan udaranya, maka pembangunan-pembangunan yang akan dilakukan hendaknya lebih mengembangkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dapat mempunyai multifungsi dalam menghadapi kondisi klimatologi.Misalnya sebagai pencegah terjadinya kenaikan suhu/temperatur, penahan terpaan angin, menciptakan kesejukan, menghalangipenyinaran matahari yang berlebihan dan sebagainya.Melalui pengembangan Ruang terbuka Hijau dilakukan maka, segala kemungkinan kerusakan yang akan ditimbulkan oleh iklim dan cuaca, dapat dihindari ataupun diminimalisir.
4.2.2   Topografi
Kondisi Topografi yang terdapat di wilayah Kelurahan Ampenan Tengah sebagian besar merupakan topografi dengan karakteristik datar. Selain itu juga tingkat kemiringan lahan yang terdapat di wilayah Kelurahan Ampenan Tengah termasuk wilayah yang datar. Melihat data-data kondisi topografi wilayah kelurahan Ampenan Tengah yang masuk dalam kategori datar tersebut, maka di wilayah tersebut dapat dilakukan semua kegiatan pembangunan baik untuk kegiatan budidaya maupun untuk kegiatan kawasan lindung, maupun utnuk kegiatan lindung. Keuntungan dari topografi wilayah yang datar adalah dapat dengan mudah untuk penempatan pembangunan sehingga dapat lebih efektif serta keamanan pembangunan tersebut sangat baik.
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang klasifiskasi topografi suatu wilayah, maka terdapat beberapa kalsifiskasi yang ditentukan berdasarkan kemiringan lahan yang ada:
Table 4.3
Kelas Kelerengan
No
Kelas lereng
Lereng
1
I
0% - 8%
( datar )
2
II
8% - 15%
( landai )
3
III
15% - 25%
( agak curam )
4
IV
25% - 45%
( curam )
5
V
45% atau lebih
( sangat curam )

Adapun perhitungan tingkat kemiringan lahan/elevasi ropografi di wilayah Kelurahan Ampenan Tengah adalah sebagai berikut:

1.     
      =
= 0,026 %
2.     
= 
= 0,009 %

3.     
= 
= 0,014 %

4.     
= 
= 0,006

5.     
=
= 0,010


Tabel 4.4
Perhitungan Elevasi Lahan Kelurahan Ampenan Tengah
No
Titik elevasi
Jarak antar elevasi
Skala
Kelerengan
(%)
Klasifikasi
1
1,5
0,8



1 : 7,000
0,026
Datar
2
2,1
0,9
0,009
Datar
3
2,8
0,7
0,014
Datar
4
3,1
0,7
0,006
Datar
5
3,6
0,7
0,010
Datar
Sumber : hasil analisa
Tabel Perhitungan Elevasi Lahan Kelurahan Ampenan Tengah
No
Titik elevasi
Jarak antar elevasi
Skala
Kelerengan
(%)
Klasifikasi
1


1,5
0,8

1 : 7,000
0,026
Datar
2,1
0,9
0,009
Datar
2,8
0,7
0,014
Datar
2
1,5
0,8
0,026
Datar
2,1
0,9
0,009
Datar
2,8
0,7
0,014
Datar
3,1
0,7
0,006
Datar
3,6
0,7
0,010
Datar
3
3,1
0,7
0,006
Datar
3,6
0,7
0,010
Datar
4
1,5
0,8
0,026
Datar
2,1
0,9
0,009
Datar
2,8
0,7
0,014
Datar
3,1
0,7
0,006
Datar
3,6
0,7
0,010
Datar
5
1,5
0,8
0,026
Datar
2,1
0,9
0,009
Datar
2,8
0,7
0,014
Datar
3,1
0,7
0,006
Datar
3,6
0,7
0,010
Datar
Sumber : hasil analisa

Berdasarkan topografi bahwa sebagian bessar kemiringan lereng/ topografi pada kawawsan prioritas bersifat datar dengan ketinggian 0 -2 mdl. Dimana untuk kemiringan totografi yang bersifat datar dan bergelobang rata – rata penggunaan lahannya untuk permukiman penduduk
4.2.3   Hidrologi
Wilayah Kelurahan Ampenan Tengah merupakan wilayah yang sudah secara merata dapat terlayani oleh PDAM dengan jumlah pengguna PDAM yaitu sebanyak 900 rumah tangga. Selain itu untuk system drainase yang terdapat di wilayah tersebut terdata dua jenis drainase utama yang melewati wilayah yaitu saluran drainase primer yang terdapat di sepanjang jalan utama Kelurahan serta saluran irigasi yang yang melewati bagian timur wilayah dengan sumber dan saluran akhirnya yaitu di lingkungan telaga mas.
Melihat kondisi hidrologi wilayah kelurahan tersebut, maka untuk  kondisi Hidrologinya sudah dapat dikatakan cukup baik karena system drainase yang ada meruapakn system drainase utama yang mampu menyalurkan air dengan jumlah yang besar sehingga potensi untuk terjadinya genangan pada wilayah Kelurahan ini dapat diminimalisir. Selain itu dapat dilihat juga mengenai  sistem irigasi yang ada yang sangat berpotensi untuk system pengairan namun pada wilayah Kelurahan ini tidak terdapat satupun lahan yang digunakan untuk persawahan maupun perkebunan, sehingga secara otomatis system pengairan di wilayah ini tidak perlu untuk dikembangkan secara terpadu.
Tabel 4.5
Analisa Fisik Dasar
No
Aspek Analisa
Kondisi
Dampak
Arahan Penanganan
1
KLIMATOLOGI
Iklim yang ada dikelurahan Ampenan Tengah hampir sama dengan kelurahan yang ada  di kecamatan mataram yang beriklim tropis
ü  Curah yang tinggi mengakibatkan air laut meluap ke daerah permukiman

ü Pembangunan batas pada pinggiran pantai sehingga air tidak masuk permukiman
2
HIDROLOGI
PDAM
ü  Sudah adanya fasilitas air bersih pada kelurahan Ampenan Tengah
ü  Masih rendahnya penggunaan air dari PDAM
ü Adanya ketersediaan air yang cukup untuk kelurahan Ampenan Tengah
ü  Memberikan kemudahan untuk pemas`angan PDAM baru
3
GEOLOGI
Kedalaman efektifitas tanah sebagian besar dibawah 25 cm, sisanya dengan kedalaman 25-50cm
ü  Jenis tanah alluvial dan tingkat kesuburan tinggi
ü  Dengan suburnya tanah mampu meningkatkan produksi pertanian yang ada

4.3  Analisa Tata Ruang
Analisa Tata Ruang pada kelurahan Ampenan Tengah dilakukan dengan dua analisa yaitu, Analisa Pola Runag Kawasan Lindung dan Analisa Pola Ruang Kawasan Budidaya. Adapun analisanya dapat dilihat pada uraian di bawah ini :
4.3.1   Analisa Struktur Ruang
Melihat penempatan struktur ruang wilayah Kota Mataram sesuai dengan Rencana Tata Ruangnya, maka untuk wilayah Kelurahan Ampenan Tengah ditentukan pada tingkat orde I sebagai salah satu wilayah untuk permukiman.
Untuk dapat mengetahui tentang Analisa Strukutr Ruang Wilayah Kelurahan Ampenan Tengah, maka dapat dilihat pada penjelasan tabel berikut ini:




Tabel 4.6
Hirarki dan Fungsi Kota di Kota Mataram
No
Kelurahan
Hirarki
Fungsi Tata Ruang
A
B
C
D
E
F
G
H
1
Mataram Barat
I








2
Pejanggik
I








3
Cakranegara Barat
I








4
Sapta Marga
I








5
Ampenan Tengah
I








6
Cakranegara Timur
I








7
Abian Tubuh Baru
I








8
Dasan Agung Baru
I








9
Dayan Peken
I








10
Gomong
I








11
Cilinaya
I








12
Monjok Timur
I








13
Bertais
I








14
Taman Sari
I








15
Punia
I








16
Dasan Agung
I








17
Mataram Timur
I








18
Babakan
II








19
Monjok Barat
II








20
Ampenan Tengah
II








21
Pagesangan Barat
II








22
Kebon Sari
II








23
Mayura
II








24
Pagesangan Tengah
II








25
Banjar
II








26
Pagesangan Timur
II








27
Ampenan Selatan
II








28
Cakranegara Selatan Baru
II








29
Pejarakan Karya
II








30
Karang Pule
II








31
Cakranegara Selatan
II








32
Tanjung Karang Permai
II








33
Cakra Utara
II








34
Mandalika
II








35
Sayang-sayang
II








36
Rembiga
II








37
Karang Baru
II








38
Kekalik Jaya
III








39
Tanjung Karang
III








40
Monjok
III








41
Karang Taliwang
III








42
Dasan Cemen
III








43
Pejeruk
III








44
Pagutan
III








45
Turida
III








46
Pagutan Barat
III








47
Ampenan Utara
III








48
Selagalas
III








49
Jempong Baru
III








50
Pagutan Timur
III









K  Keterangan
A = Perumahan
D = Koleksi dan Distribusi Interregional
G = Pendidikan

B = Pemerintahan Prov/Kota/Kelurahan
E = Koleksi dan Distribusi  Intarregional
H = Pariwisata/Industri


C = Perdagangan/ Jasa
F = Koleksi dan DistribusiLokal

Sesuai dengan Rencana Struktur Ruang Kota Mataram yang dimuat dalam RTRW Kota Mataram 2010-2030, maka untuk wiilayah Kelurahan Ampenan Tengah telah ditetapkan sebagai wilaayah dengan tingkat hierarki I (satu). Hal ini tentunya mengakibatkan fungsi pelayanan Kelurahan Ampenan Tengah sangat penting dalam memberi pelayanan bagi wilayah-wilayah lainnya. Fungsi pelayanan wilayah Kelurahan Ampenan Tengah itu sendiri juga telah ditetapkan yaitu untuk perumahan, perdagangan & jasa, Koleksi dan Distribusi  Intarregional, Koleksi dan Distribusi Lokal, Pariwisata/Industri.
4.3.2   Analisa Pola Ruang
Analisa pola ruang adalah analisa mengenai pola pemanfaatan ruang yang terdapat pada suatu wilayah yang terdiri dari analisa analisa ruan kawasan lindung dan analisa  kawasan budidaya. Analisa ini berfungsi untuk mengetahui bagaimana bentuk dan penggunaan lahan yang terdapat diwilayah tersebut. Dalam pentusunan laporan perencanaan tapak ini juga dilakukan analisa Pola Ruang agar dapat dilakukan perencanaan yang tepat dalam rencana pola Ruang.
v  kawasan Lindung
Kawasan lindung terbagi menjadi beberapa jenis yaitu kawasan hutan lindung, kawasan yang memberi perlindungan kawasan bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, kawasan cagar budaya, dan kawasan rawan bencana. Kawasaan-kawasan tersebut erupakan kawasan yang mutlak hanya diperuntukkan bagi fungsinya, tidak dapat digunakan untuk kegiatan lainnya karena dapat merusak kawasan tersebut serta dapat berimbas pada kawasan lainnya dan bagi kehidupan mahluk hidup.
Di Wilayah kelurahan Ampenan Tengah memilki kawasan Lindung yaitu antara lain :
a.       Kawasan rawan bencana terdapat diwilayah lingkungan Ampenan Tengah utara, dengan potensi bencana terjadinya abrasi sekitar wilayah pesisir pantai
Melihat kawasan lindung yang terdapat di kelurahan Ampenan Tengah maka dapat dilakukan identifikasi serta analisa yaitu :
Kawasan rawan bencana yang tersebar diwilayah kelurahan Ampenan Tengah yaitu lingkungan Ampenan Tengah utara merupakan titik lokasi yang  berpotensi untuk bencana terjadinya abrasi. Oleh karena itu lokasi tersebut perlu dilakukan analisa yang akurat sehingga dapat dilakukan perencanaan yang tepat agar tidak menimbulkan bahaya yang tinggi bagi wilayah sekitarnya. Jika dilihat dari data-data yang ada mengenai lokasi bencana tersebut maka lokasi tersebut dapat dikategorikan dalam bencana kelas menengah sehingga lokasi-lokasi tersebut saangat berbahaya apabila muncul bencana tersebut. Maka dari itu di lokasi tersebut tidak diperbolehkan untuk dilakukan segala kegiatan pembangunan.

v  Kawasan Budidaya
Analisa kawasan Budidaya merupakan analisa yang membahas tentang kawasan suatu wilayah yang dapat di budidayakan dan dikembangkan sesuai dengan perencanaan yang akan dilakukan. Berbagai kawasan budidaya yang akan di analisa antara lain kawasan hutan produksi, kawasan pertanian, kawasan perkebunan, kawasan perikanan, kawasan industri, kawasan pariwisata, dan kawasan pemukiman.
Analisa kawasan budidaya tersebut digunakan untuk mengetahui kawasan-kawasan mana yang tepat dan cocok untuk peruntukkan lahan yang akan dikembangkan. Untuk lebih jelasnya maka dapat dilihat pada penjelasan berikut ini :
Ø  Analisa Kawasan Pertanian
Kawasan Pertanian merupakan kawasan yang menjadi kegiatan pokok dalam penggerak perekonomian wilayah kelurahan Ampenan Tengah, kawasan pertanian yang terdapat di wilayah kelurahan Ampenan Tengah terdapat di lingkungan Ampenan Tengah utara. Kawasan pertanian yang  ada telah digunakan untuk kegiatan pertanian dengan jenis komoditi padi dan kelapa. Lahan-lahan pertanian tersebut terluas terdapat di wilayahlingkungan Ampenan Tengah utara yang memiliki lahan yang relative produktif namun masalah yang ada adalah masalah system pengairan sehingga umumnya lahan pertaniannya merupakan pertanian dengan system tadah hujan. Wilayah pertanian lingkungan Ampenan Tengah utara tersebut tersebar di wilayah tersebar di bagian tengah bagian utara.
Ø  Analisa Kawasan Perikanan
Kawasan perikanan merupakan kawasan yang umumnya terdapat di sepanjang pantai dan wilayah laut. Penyebaran kawasan perikanan yang terdapat di Wilayah kelurahan Ampenan Tengah yaitu terdapat di lingkungan Ampenan Tengah utara. wilayah tersebut memiliki lahan  perikanan yang produktif baik berupa lahan tambak maupun lahan untuk kegiatan Keramba.
Ø  Analisa kawasan pemukiman
Kawasan pemukiman di wilayah kelurahan Ampenan Tengah tersebar di hampir di seluruh wilayahnya. Karena pemukiman merupakan tempat tinggal bagi penduduk, karena jumlah penduduk pada setiap tahun jumlah penduduk akan bertambah mak jumlah pemukiman juga akan semakinbertambah sehingga luas kawasan yang digunakan untuk pemukiman akan semakin luas.

4.4  Analisa Kesesuaian Lahan
Tabel
Analisa Kesesuaian Lahan Kelurahan Ampenan Tengah
Parameter
Penggunaan Lahan
Kondisi lahan
Harkat
Kelas x Bobot
Jumlah harkat
Kelerangan
Permukiman
20
1 x 20
20
Jenis Tanah
Alluvial
1 x 15
15
Curah hujan
20,7 mm
3 x 10
30
Total
65
Parameter
Penggunaan Lahan
Kondisi lahan
Harkat
Kelas x Bobot
Jumlah harkat
Kelerangan
Perdagangan dan Jasa
20
1 x 20
20
Jenis Tanah
Alluvial
1 x 15
15
Curah hujan
20,7 mm
3 x 10
30
Total
65

Sesuai dengan Rencana Struktur Ruang Kota Mataram yang dimuat dalam RTRW Kota Mataram 2010-2030, maka untuk wiilayah Kelurahan Ampenan Tengah telah ditetapkan sebagai wilaayah dengan tingkat hierarki I (satu). Hal ini tentunya mengakibatkan fungsi pelayanan Kelurahan Ampenan Tengah sangat penting dalam memberi pelayanan bagi wilayah-wilayah lainnya. Fungsi pelayanan wilayah Kelurahan Ampenan Tengah itu sendiri juga telah ditetapkan yaitu untuk perumahan, perdagangan & jasa, Koleksi dan Distribusi  Intarregional, Koleksi dan Distribusi Lokal, Pariwisata/Industri.







4.5  Analisa Swot
Wilayah internal
Kekuatan / (Strength)
Kelemahan (Weakness)

1.      Keindahan alam pantai
2.      Keberadaan Pantai sebagai daya tarik wisata
3.      Potensi laut yang bisa dikembangkan menjadi wisata bahari
4.      Pusat perdagangan dan jasa di kawasan Ampenan

1.      kurangnya SDM yang memahami tentang kepariwisataan
2.      kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengembangan  pariwisat
3.      belum optimalnya pemanfaatan beragam potensi pariwisata yang ada


Wilayah Eksternal
Peluang  (Opportunity)
Ancaman (Threat)
1.       Adanya keinginan Pemerintah Daerah untuk Pengembangan kawasan wisata Pantai
2.       Adanya kemajuan informasi teknologi
3.       Adanya akses ke kawasan wisata Pantai
4.       Adanya kerjasama antara pemerintah Daerah dengan Pihak ketiga untuk promosi pariwisata.
1.      Bahaya adanya abrasi pantai
2.      kawasan permukiman yang terlalu padat
3.      adanya kecendrungan masyarakat untuk menjual lahan
4.      minimnya lahan kosong yang ada di kelurahan ampenan tengah









Tidak ada komentar:

Posting Komentar